Saturday, February 09, 2008 |
ANDAIKAN AKU SEEKOR BURUNG (3)
|
Mengapa mereka mendongak keatas mempermasalahkan Sunatullah yang terjadi?
Sementara, apakah mereka mendongak ke langit dan mengucapkan syukur ketika mata mereka terbuka di pagi hari dan bangkit dari "kematian kecil" nya?
Apakah mereka menatap langit dan mengucapkan terimakasih ketika paru-paru mereka diberi kekuatan untuk mampu menghirup udara yang ada disekitarnya?
Apakah mereka memandang ke langit dengan penuh sukacita ketika menyadari bahwa jantung mereka masih diberi kekuatan untuk terus berdetak?
Darah mereka masih didorong ke setiap aliran dan pembuluh?
Nyawa mereka masih tetap berada di tubuhnya?
Hingga kesempatan tobat masih terbuka lebar...? Apakah mereka mensyukuri itu...?
Mana tatapan terimakasih mereka?
Mengapa mereka sering "berkomunikasi" pada Rabbnya hanya ketika mereka protes?
Mengapa manusia begitu bodoh...?
Tapi tiba-tiba, kita meluncur cepat ke bumi, terus jatuh tanpa bisa mengepak kan sayap...
Dan kemudian menyadari, kita memang tidak memiliki sayap...
Karena ternyata kitapun manusia...
~~~~~~~~~~~~~~~~
*Nn/Ra |
posted by Chaerani @ 5:07 PM 
 |
|
1 Comments: |
-
My brother suggested I might like this blog. He was once entirely right. This post truly made my day. You can not consider just how a lot time I had spent for this information! Thank you!
Take a look at my website ロレックスコピー時計
|
|
<< Home |
|
|
|
|
|
My brother suggested I might like this blog. He was once entirely
right. This post truly made my day. You can not consider just how a lot time I had spent for this information!
Thank you!
Take a look at my website ロレックスコピー時計